Oleh;
XIPS
1
-Neny
ufroni mustafani (23)
-Adi
yudha Pratama (01)
|
|
|
TUGAS SOSIOLOGI
ABSTRAK
Makalah
ini, kami buat berdasarkan tuntutan untuk tugas sosiologi di kelas X-IPS1. Kami membuat makalah ini menggunakan
metode-metode yang kami anggap mudah bagi kami. Ada kesimpulan dan saran yang
kami berikan.Bagian awal makalah kami Beri judul penelitian, tema dan nama
penyusunnya. dan juga kami beri daftar pustaka dan penutupnya.
DAFTAR
ISI
Halaman
sampul
Abstrak
Kata
pengantar
Daftar
isi
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar
belakang masalah
1.2
Rumusan
masalah
1.3
Tujuan
penelitian
1.4
Manfaat
penelitian
BAB
II Pembahasan
1.1
isi dari Rumusan masalah
BAB
III Metode Penelitian
BAB
IV Penutup
1.1
Kesimpulan
1.2
Saran
Daftar
Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji serta
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “UPAYA SISWA UNGGULAN AGAR MENGIKUTI
BIMBINGAN BELAJAR” makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusun makalah ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, ERMA H.,Spd. selaku guru mata pelajaran
sosiologi di SMAN 3 BOJONEGORO beserta segenap jajarannya yang telah memberikan
kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materil selama mengikuti
pendidikan di SMAN 3 BOJONEGORO.
Akhirnya penyusun berharap semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal’ Alamiin.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Sosiologi di kelas X-IPS 1. Dan kami meneliti
dengan tema yang sesuai dengan SMAN3 BOJONEGORO, yaitu Upaya siswa unggulan
agar mengikuti bimbingan belajar.Dengan adanya penelitian ini,Kenakalan remaja
adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yang sederhana namun tidak bisa untuk dispelekan ia membolos.banyak siswa
unggulan di SMA NEGERI 3 Bojonegoro yang membolos dengan berbagai alasan.
Banyak faktor yang menyebabkan siswa unggulan sering membolos. Misalnya, mereka
tidak menyukai guru pengajar, membolos akan menimbulkan dampak buruk bagi
siswanya. Dampak paling utamanya adalah menurunnya minat siswa terhadap belajar
yang mempengaruhi prestasi siswa. Dan
juga apa saja yang dilakukan oleh siswa unggulan ketika tidak mengikuti
bimbingan belajar.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah tertulis . maka penulis dapat membuat rumusan masalah sebagai
berikut;
1.
Mengapa
siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
2.
Bagaimanakah
pengaruh siswa yang sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang
mengikuti bimbingan belajar?
3.
Apa saja
usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?
Tujuan penelitian
1.
Mengetahui
latar belakang penyebabnya siswa
unggulan tidak mengikuti bimbingan belajar.
2.
Untuk
menyadarkan bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
3.
Mengetahui
kegiatan yang dilakukan siswa saat membolos bimbingan belajar.
4.
Mengetahui
dampak dari membolos terhadap prestasi siswa SMAN 3 Bojonegoro.
Kenakalan siswa
merupakan suatu bentuk perilaku siswa menyimpang dari aturan sekolah. Kenakalan
siswa banyak macamnya . salah satunya adalah membolos atau tidak teratur dalam
bimbingan belajar.
Manfaat
penelitian
Bagi
siswa;
- Supaya bisa
membedakan antara siswa unggulan dan regular.
- Mengetahui
dampak negative dari membolos saat bimbingan belajar.
- Dapat membuat
siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos saat bimbingan
belajar.
- Penelitian
sebagai bahan evaluasi diri untuk tidak membolos bimbingan belajar.
Bagi
guru;
- Dapat lebih mengawasi siswa yang
membolos saat bimbingan belajar
- Dapat memperbaiki cara pengajaran
supaya siswa agar mengikuti bimbingan belajar.
- Memberi arahan serta peringatan
kepada siswa untuk tidak membolos waktu bimbingan belajar
- Penelitian sebagai bahan pertimbangan
terhadap sangsi yang akan diberikan
kepada siswa.
- Mengetahui tempat membolos para siswa
untuk mencegah serta menghentikan kegiatan negative yang dilakukan saat
membolos.
BAB
II
PEMBAHASAN
1) Mengapa siswa
unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
Siswa unggulan
sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar dikarenakan banyak pemikiran
siswa yang tidak mengacu pada
kedepannya. Siswa yang berfikir tidak akan ada akibat nantinya, jadi siswa yang
tidak mengikuti bimbingan belajar seenaknnya saja demi kesenangannya. Hal ini
biasa terjadi karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain. Sehingga ia
sangat mudah untuh dipengaruhi dari teman yang suka bolos tadi. Atau bisa
disebabkan oleh suasana belajar tidak menarik. Dan juga atau mungkin siswa tidak
menyukai guru pengajar. Bisa juga disebabkan karena capeknya siswa karena
sehabis sekolah mereka harus ditemui dengan pelajaran lagi. Tapi, hal itu
tergantung siswanya, dan sebagai siswa kelas unggulan mereka harus bisa
menjalankan perintah yang ada dengan baik.
Dan ini pun demi kebaikan atau bisa membedakan
antara siswa unggulan dan siswa leguler, juga bimbingan belajar ini dijadikan
sebagai persiapan di jam pelajaran sekolah biasa. Jadi dengan adanya bimbingan
belajar ini kelas unggulan sangatlah bermanfaat dan tentunya lebih mengerti
dulu.
Faktor pendukung
munculnya perilaku membolos dapat di kelompokkan menjadi 3 kelompok; yaitu
factor sekolah, personal, dan keluarga. Factor sekolah yang beresiko
meningkatkan munculnya perilaku membolos pada siswa unggulan antara lain
kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara
orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak supportif, atau
tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
Factor personal
misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik
siswa.
Sedangkan factor
keluarga meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua
dalam pendidikan anak. Ketiga factor tersebut dapat muncul secara terpisah atau
berkaitan satu sama lain.
2) Bagaimanakah
pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang
mengikuti bimbingan belajar?
Pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar
terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar sangatlah gampang untuk menular
terhadap siswa lain, buktinya satu siswa itu mengatakan tidak mengikuti
bimbingan belajar maka siswa yang lain akan mengikuti siswa yang satu tadi.
Jadi dianjurkan
bagi siswa harus mengetahui bagaimana cara bertindak atau selektif dalam
memilih teman. Bahwa teman yang tidak baik tingkah lakunya itu gampang sekali
tertular. Menularkan kebaikan itu sangat susah tapi mengapa menularkan
kejelekan justru lebih gampang.
3) Apa saja usaha
yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?
Usaha yang
paling tepat agar siswa unggulan tetap megikuti bimbingan belajar adalah
memberi sangsi bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar,
seperti di eliminasi jika sudah tidak mengikuti beberapakali. Dan juga dapat
pihak guru dengan melakukan cara pemanggilan orang tua, tapi jika siswa itu
sudah benar-benar kelewatan. Dan memberi tahu siswa jika siswa sudah tidak
sanggup di kelas unggulan maka, bisa lapor ke pihak guru. Agar tidak
memberatkan siswa yang tidak setuju diadakan jam tambahan belajar atau
bimbingan belajar setelah sekolah.
Peran dan fungsi
bimbingan konseling (BK) dalam mengatasi siswa unggulan yang suka membolos.
Bimbingan konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi
sesuatu yang di benci oleh siswa, karena lebih berfungsi sebagai tempat pemecah
masalah. Bahwa bimbingan konseling tidak hanya mengurusi anak yang bermasalah
melanggar aturan sekolah namun, juga harus bisa berfungsi sebagai teman bagi
siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat.
Dalam menghadapi
anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk mencari solusi,
fungsi BK sangat cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapan siswa
lebih terbuka dengan permasalahannya.
Agar kegiatan
bolos, seperti halnya membolos sekolah tidak menjadi tradisi bagi pelajar
maka,pihak sekolah ditegaskan agar lebih meningkatkan kedisiplinan, dengan
meningkatkan kedisiplinan maka dengan sendirinya akan membentuk kepribadian
yang bauka bagi siswa tersebut.
Alasan-alasan
siswa agar tidak mengikuti bimbingan belajar.
Banyak sekali
alasan-alasan siswa agar ia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti;
1.
Pura-pura
sakit
Bolos
bimbingan belajar dengan alasan sakit memang sebaiknya disertai surat
keteranagan dokter. Sebab, jika tidak maka alas an sakitnya bisa macam-macam
dan tidak semuanya masuk akal.
Contoh
alasan yang tidak masuk akal adalah di saat jam pelajaran sekolah siswa itu
tampak ceria dengan tingkah lakunya dan di saat bimbingan belajar ia merasa
kelelahan atau sakit itu tidak masuk akal.
2.
Kegiatan
ekstra sekolah
Kegiatan
ekstra sekolah memang itu yang sering di jadikan alasan para siswa padahal
pihak sekolah sudah memberi waktu saat ekstra dimulai setelah selesainya
bimbingan belajar bagi kelas unggulan. Dan
karena dengan waktu yang merepet jadi siswa unggulan yang mempunyai kegiatan
ekstra lebih memilih kegiatan ekstra dari pada bimbingan balajar.
3.
Kegiatan
diluar sekolah.
Banyak
siswa yang dengan alasan Kegiatan diluar
sekolah, seperti acara keluargadan lain sebagainya.
Bukan
Cuma bimbingan belajar banyak siswa yang membolos, tetapi banyak siswa yang
membolos sekolah.
Kehadiran yang tidak
teratur merupakan problem besar di sekolah-sekolah saat ini.ketidak hadiran
yang di maksud disini adalah karena alasan yang tidak jelas, bukan karena
alasan sakit atau lainnya. Jika ketidakhadiran siswa dikaranakan sakit atau ada
kepentingan, dalam artian masih bisa memberikan alasan yang jelas, hal itu
masih bisa diterima. Tapi jika alasan tidak jelas mengapa ia tidak hadir atau
tidak masuk sekolah, hal ini perlu penanganan serius. Sebab, cepat atau lambat
masalah ini akan berdampak buruk baik untuk siswa itu sendiri maupun terhadap
lingkungan sekolahnya.
Pergi kesekolah bagi siswa merupakan suatu hak sekaligus
kewajiban berbagai sarana mengenyam pendidikan dalam rangka meningkatkan
kehidupan yang lebih baik.sayang, kenyataanya banyak siswa yang enggan
melakukannya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak yang
akhirnya membolos. Salah satu penyebabnya terkait dengan masalah kenakalan
siswa secara umum. Perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara
serius. Penanganan dapat di lakukan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab
munculnya perilaku membolos tersebut.
Kewajiban sekolah, selain mengejar ( dalam arti hanya
mengisi otak anak-anak dengan berbagai ilmu pengetahuan), juga berusaha
membentuk pribadi anak menjadi manusia yang berwatak baik. Mengajar tidak
sekedar hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada usaha untuk
membentuk pribadi santun dan mampu berdiri sendiri. Sehingga jika terjadi
permasalahan pada siswa, pendidik ataupun pihak sekolah juga turut
memikirkannya serta senantiasa juga berusaha mencarikan jalan keluar.
Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan
siswa. Ada factor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut .
oleh karena itu, tugas program bimbingan dan konseling (BK) selain member
arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin
supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu, pembimbing juga selalu
menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi
masalah anak.
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang
bermasalah, dengan menunjukan bebagai gejala penyimpangan perilaku. Yang
merentang dari kategori ringan sampai dengan berat. Upaya untuk menangani siswa
yang bermasalah khususnya, yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah
dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu;
1)
Pendekatan
disiplin. Dan
2)
Pendekatan
bimbingan dan konseling .
(Beberapa gambar siswa yang
membolos sekolah)
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
Tempat
penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 3
Bojonegoro
2.
Populasi
Populasi
yang diambil yaitu siswa kelas X IPS 1
3.
Sample
Dalam penelitian ini teknik
pengambilan sample yang dilakukan adalah teknik wawancara terhadap beberapa
siswa yang mengikuti bimbingan belajar di X IPS 1.
Metode
penelitian yang di gunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif yaitu
dengan riset yang bersifat dekskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Dan juga wawancara terhadap orang disekitar
yang mengetahui masalah-masalah yang ada. Dan kami juga menggunakan metode
wawancara seperti di bawah ini;
(mewawancarai
salah seorang dari beberapa siswa dari kelas unggulan di X IPS 1)
(ucapan
terimakasih atas wawancara kepada salah satu siswa yang berada di X IPS 1)
Dan
juga inilah contoh gambar proses pembelajaran dan adanya siswa unggulan yang
sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar;
BAB IV
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Paling banyak
siswa yang memilih penyebab siswa yang membolos untuk bimbingan belajar adalah
pelajaran yang tidak ia sukai, guru yang kurang menyenangkan , keinginan secara
sadar, munculnya tujuan bersama dan perkembangan teknologi.Jadi, kesimpulannya
adalah kita harus mencari ilmu karena mencari ilmu itu wajib bagi kita. jika
kita di beri ilmu haruslah bersyukur apalagi mendapat tambahan jam belajar
disekolah.
ada pengaruh
yang di timbulkan dari siswa yang membolos bimbingan belajar dengan siswa yang
lainnya. Dan dampak yang di timbulkan dari siswa tersebut adalah tidak
konsentrasi belajar, ikut kena marah guru, dan pelajaran yang tidak disukai
ataupun pelajaran yang tidak dimengerti.
Upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos bimbingan belajar yaitu
guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa, yang membolos
diberi sangsi yang tegas, kegiatan di luar kelas yang menarik oleh murid. Lalu,
absesi saat bimbingan belajar.
1.2
Saran
Untuk memperbaiki dan lebih
menyempurnakan penelitian ilmiah yang akan datang maka, kami mengucapkan terima
kasih kepada yang sudah memberi kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh;
XIPS
1
-Neny
ufroni mustafani (23)
-Adi
yudha Pratama (01)
|
|
|
TUGAS SOSIOLOGI
ABSTRAK
Makalah
ini, kami buat berdasarkan tuntutan untuk tugas sosiologi di kelas X-IPS1. Kami membuat makalah ini menggunakan
metode-metode yang kami anggap mudah bagi kami. Ada kesimpulan dan saran yang
kami berikan.Bagian awal makalah kami Beri judul penelitian, tema dan nama
penyusunnya. dan juga kami beri daftar pustaka dan penutupnya.
DAFTAR
ISI
Halaman
sampul
Abstrak
Kata
pengantar
Daftar
isi
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar
belakang masalah
1.2
Rumusan
masalah
1.3
Tujuan
penelitian
1.4
Manfaat
penelitian
BAB
II Pembahasan
1.1
isi dari Rumusan masalah
BAB
III Metode Penelitian
BAB
IV Penutup
1.1
Kesimpulan
1.2
Saran
Daftar
Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji serta
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “UPAYA SISWA UNGGULAN AGAR MENGIKUTI
BIMBINGAN BELAJAR” makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusun makalah ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, ERMA H.,Spd. selaku guru mata pelajaran
sosiologi di SMAN 3 BOJONEGORO beserta segenap jajarannya yang telah memberikan
kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materil selama mengikuti
pendidikan di SMAN 3 BOJONEGORO.
Akhirnya penyusun berharap semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal’ Alamiin.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Sosiologi di kelas X-IPS 1. Dan kami meneliti
dengan tema yang sesuai dengan SMAN3 BOJONEGORO, yaitu Upaya siswa unggulan
agar mengikuti bimbingan belajar.Dengan adanya penelitian ini,Kenakalan remaja
adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yang sederhana namun tidak bisa untuk dispelekan ia membolos.banyak siswa
unggulan di SMA NEGERI 3 Bojonegoro yang membolos dengan berbagai alasan.
Banyak faktor yang menyebabkan siswa unggulan sering membolos. Misalnya, mereka
tidak menyukai guru pengajar, membolos akan menimbulkan dampak buruk bagi
siswanya. Dampak paling utamanya adalah menurunnya minat siswa terhadap belajar
yang mempengaruhi prestasi siswa. Dan
juga apa saja yang dilakukan oleh siswa unggulan ketika tidak mengikuti
bimbingan belajar.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah tertulis . maka penulis dapat membuat rumusan masalah sebagai
berikut;
1.
Mengapa
siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
2.
Bagaimanakah
pengaruh siswa yang sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang
mengikuti bimbingan belajar?
3.
Apa saja
usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?
Tujuan penelitian
1.
Mengetahui
latar belakang penyebabnya siswa
unggulan tidak mengikuti bimbingan belajar.
2.
Untuk
menyadarkan bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
3.
Mengetahui
kegiatan yang dilakukan siswa saat membolos bimbingan belajar.
4.
Mengetahui
dampak dari membolos terhadap prestasi siswa SMAN 3 Bojonegoro.
Kenakalan siswa
merupakan suatu bentuk perilaku siswa menyimpang dari aturan sekolah. Kenakalan
siswa banyak macamnya . salah satunya adalah membolos atau tidak teratur dalam
bimbingan belajar.
Manfaat
penelitian
Bagi
siswa;
- Supaya bisa
membedakan antara siswa unggulan dan regular.
- Mengetahui
dampak negative dari membolos saat bimbingan belajar.
- Dapat membuat
siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos saat bimbingan
belajar.
- Penelitian
sebagai bahan evaluasi diri untuk tidak membolos bimbingan belajar.
Bagi
guru;
- Dapat lebih mengawasi siswa yang
membolos saat bimbingan belajar
- Dapat memperbaiki cara pengajaran
supaya siswa agar mengikuti bimbingan belajar.
- Memberi arahan serta peringatan
kepada siswa untuk tidak membolos waktu bimbingan belajar
- Penelitian sebagai bahan pertimbangan
terhadap sangsi yang akan diberikan
kepada siswa.
- Mengetahui tempat membolos para siswa
untuk mencegah serta menghentikan kegiatan negative yang dilakukan saat
membolos.
BAB
II
PEMBAHASAN
1) Mengapa siswa
unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
Siswa unggulan
sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar dikarenakan banyak pemikiran
siswa yang tidak mengacu pada
kedepannya. Siswa yang berfikir tidak akan ada akibat nantinya, jadi siswa yang
tidak mengikuti bimbingan belajar seenaknnya saja demi kesenangannya. Hal ini
biasa terjadi karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain. Sehingga ia
sangat mudah untuh dipengaruhi dari teman yang suka bolos tadi. Atau bisa
disebabkan oleh suasana belajar tidak menarik. Dan juga atau mungkin siswa tidak
menyukai guru pengajar. Bisa juga disebabkan karena capeknya siswa karena
sehabis sekolah mereka harus ditemui dengan pelajaran lagi. Tapi, hal itu
tergantung siswanya, dan sebagai siswa kelas unggulan mereka harus bisa
menjalankan perintah yang ada dengan baik.
Dan ini pun demi kebaikan atau bisa membedakan
antara siswa unggulan dan siswa leguler, juga bimbingan belajar ini dijadikan
sebagai persiapan di jam pelajaran sekolah biasa. Jadi dengan adanya bimbingan
belajar ini kelas unggulan sangatlah bermanfaat dan tentunya lebih mengerti
dulu.
Faktor pendukung
munculnya perilaku membolos dapat di kelompokkan menjadi 3 kelompok; yaitu
factor sekolah, personal, dan keluarga. Factor sekolah yang beresiko
meningkatkan munculnya perilaku membolos pada siswa unggulan antara lain
kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara
orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak supportif, atau
tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
Factor personal
misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik
siswa.
Sedangkan factor
keluarga meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua
dalam pendidikan anak. Ketiga factor tersebut dapat muncul secara terpisah atau
berkaitan satu sama lain.
2) Bagaimanakah
pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang
mengikuti bimbingan belajar?
Pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar
terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar sangatlah gampang untuk menular
terhadap siswa lain, buktinya satu siswa itu mengatakan tidak mengikuti
bimbingan belajar maka siswa yang lain akan mengikuti siswa yang satu tadi.
Jadi dianjurkan
bagi siswa harus mengetahui bagaimana cara bertindak atau selektif dalam
memilih teman. Bahwa teman yang tidak baik tingkah lakunya itu gampang sekali
tertular. Menularkan kebaikan itu sangat susah tapi mengapa menularkan
kejelekan justru lebih gampang.
3) Apa saja usaha
yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?
Usaha yang
paling tepat agar siswa unggulan tetap megikuti bimbingan belajar adalah
memberi sangsi bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar,
seperti di eliminasi jika sudah tidak mengikuti beberapakali. Dan juga dapat
pihak guru dengan melakukan cara pemanggilan orang tua, tapi jika siswa itu
sudah benar-benar kelewatan. Dan memberi tahu siswa jika siswa sudah tidak
sanggup di kelas unggulan maka, bisa lapor ke pihak guru. Agar tidak
memberatkan siswa yang tidak setuju diadakan jam tambahan belajar atau
bimbingan belajar setelah sekolah.
Peran dan fungsi
bimbingan konseling (BK) dalam mengatasi siswa unggulan yang suka membolos.
Bimbingan konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi
sesuatu yang di benci oleh siswa, karena lebih berfungsi sebagai tempat pemecah
masalah. Bahwa bimbingan konseling tidak hanya mengurusi anak yang bermasalah
melanggar aturan sekolah namun, juga harus bisa berfungsi sebagai teman bagi
siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat.
Dalam menghadapi
anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk mencari solusi,
fungsi BK sangat cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapan siswa
lebih terbuka dengan permasalahannya.
Agar kegiatan
bolos, seperti halnya membolos sekolah tidak menjadi tradisi bagi pelajar
maka,pihak sekolah ditegaskan agar lebih meningkatkan kedisiplinan, dengan
meningkatkan kedisiplinan maka dengan sendirinya akan membentuk kepribadian
yang bauka bagi siswa tersebut.
Alasan-alasan
siswa agar tidak mengikuti bimbingan belajar.
Banyak sekali
alasan-alasan siswa agar ia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti;
1.
Pura-pura
sakit
Bolos
bimbingan belajar dengan alasan sakit memang sebaiknya disertai surat
keteranagan dokter. Sebab, jika tidak maka alas an sakitnya bisa macam-macam
dan tidak semuanya masuk akal.
Contoh
alasan yang tidak masuk akal adalah di saat jam pelajaran sekolah siswa itu
tampak ceria dengan tingkah lakunya dan di saat bimbingan belajar ia merasa
kelelahan atau sakit itu tidak masuk akal.
2.
Kegiatan
ekstra sekolah
Kegiatan
ekstra sekolah memang itu yang sering di jadikan alasan para siswa padahal
pihak sekolah sudah memberi waktu saat ekstra dimulai setelah selesainya
bimbingan belajar bagi kelas unggulan. Dan
karena dengan waktu yang merepet jadi siswa unggulan yang mempunyai kegiatan
ekstra lebih memilih kegiatan ekstra dari pada bimbingan balajar.
3.
Kegiatan
diluar sekolah.
Banyak
siswa yang dengan alasan Kegiatan diluar
sekolah, seperti acara keluargadan lain sebagainya.
Bukan
Cuma bimbingan belajar banyak siswa yang membolos, tetapi banyak siswa yang
membolos sekolah.
Kehadiran yang tidak
teratur merupakan problem besar di sekolah-sekolah saat ini.ketidak hadiran
yang di maksud disini adalah karena alasan yang tidak jelas, bukan karena
alasan sakit atau lainnya. Jika ketidakhadiran siswa dikaranakan sakit atau ada
kepentingan, dalam artian masih bisa memberikan alasan yang jelas, hal itu
masih bisa diterima. Tapi jika alasan tidak jelas mengapa ia tidak hadir atau
tidak masuk sekolah, hal ini perlu penanganan serius. Sebab, cepat atau lambat
masalah ini akan berdampak buruk baik untuk siswa itu sendiri maupun terhadap
lingkungan sekolahnya.
Pergi kesekolah bagi siswa merupakan suatu hak sekaligus
kewajiban berbagai sarana mengenyam pendidikan dalam rangka meningkatkan
kehidupan yang lebih baik.sayang, kenyataanya banyak siswa yang enggan
melakukannya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak yang
akhirnya membolos. Salah satu penyebabnya terkait dengan masalah kenakalan
siswa secara umum. Perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara
serius. Penanganan dapat di lakukan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab
munculnya perilaku membolos tersebut.
Kewajiban sekolah, selain mengejar ( dalam arti hanya
mengisi otak anak-anak dengan berbagai ilmu pengetahuan), juga berusaha
membentuk pribadi anak menjadi manusia yang berwatak baik. Mengajar tidak
sekedar hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada usaha untuk
membentuk pribadi santun dan mampu berdiri sendiri. Sehingga jika terjadi
permasalahan pada siswa, pendidik ataupun pihak sekolah juga turut
memikirkannya serta senantiasa juga berusaha mencarikan jalan keluar.
Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan
siswa. Ada factor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut .
oleh karena itu, tugas program bimbingan dan konseling (BK) selain member
arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin
supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu, pembimbing juga selalu
menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi
masalah anak.
Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang
bermasalah, dengan menunjukan bebagai gejala penyimpangan perilaku. Yang
merentang dari kategori ringan sampai dengan berat. Upaya untuk menangani siswa
yang bermasalah khususnya, yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah
dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu;
1)
Pendekatan
disiplin. Dan
2)
Pendekatan
bimbingan dan konseling .
(Beberapa gambar siswa yang
membolos sekolah)
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
Tempat
penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 3
Bojonegoro
2.
Populasi
Populasi
yang diambil yaitu siswa kelas X IPS 1
3.
Sample
Dalam penelitian ini teknik
pengambilan sample yang dilakukan adalah teknik wawancara terhadap beberapa
siswa yang mengikuti bimbingan belajar di X IPS 1.
Metode
penelitian yang di gunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif yaitu
dengan riset yang bersifat dekskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Dan juga wawancara terhadap orang disekitar
yang mengetahui masalah-masalah yang ada. Dan kami juga menggunakan metode
wawancara seperti di bawah ini;
(mewawancarai
salah seorang dari beberapa siswa dari kelas unggulan di X IPS 1)
(ucapan
terimakasih atas wawancara kepada salah satu siswa yang berada di X IPS 1)
Dan
juga inilah contoh gambar proses pembelajaran dan adanya siswa unggulan yang
sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar;
BAB IV
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Paling banyak
siswa yang memilih penyebab siswa yang membolos untuk bimbingan belajar adalah
pelajaran yang tidak ia sukai, guru yang kurang menyenangkan , keinginan secara
sadar, munculnya tujuan bersama dan perkembangan teknologi.Jadi, kesimpulannya
adalah kita harus mencari ilmu karena mencari ilmu itu wajib bagi kita. jika
kita di beri ilmu haruslah bersyukur apalagi mendapat tambahan jam belajar
disekolah.
ada pengaruh
yang di timbulkan dari siswa yang membolos bimbingan belajar dengan siswa yang
lainnya. Dan dampak yang di timbulkan dari siswa tersebut adalah tidak
konsentrasi belajar, ikut kena marah guru, dan pelajaran yang tidak disukai
ataupun pelajaran yang tidak dimengerti.
Upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos bimbingan belajar yaitu
guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa, yang membolos
diberi sangsi yang tegas, kegiatan di luar kelas yang menarik oleh murid. Lalu,
absesi saat bimbingan belajar.
1.2
Saran
Untuk memperbaiki dan lebih
menyempurnakan penelitian ilmiah yang akan datang maka, kami mengucapkan terima
kasih kepada yang sudah memberi kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA