Tuesday 15 March 2016



    
    



    



Oleh;
XIPS 1
-Neny ufroni mustafani     (23)
-Adi yudha Pratama           (01)













    


    





TUGAS SOSIOLOGI





ABSTRAK
            Makalah ini, kami buat berdasarkan tuntutan untuk tugas sosiologi di kelas  X-IPS1. Kami membuat makalah ini menggunakan metode-metode yang kami anggap mudah bagi kami. Ada kesimpulan dan saran yang kami berikan.Bagian awal makalah kami Beri judul penelitian, tema dan nama penyusunnya. dan juga kami beri daftar pustaka dan penutupnya.























DAFTAR ISI
Halaman sampul
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi

 BAB I Pendahuluan
1.1          Latar belakang masalah
1.2          Rumusan masalah
1.3          Tujuan penelitian
1.4          Manfaat penelitian
BAB II Pembahasan
1.1           isi dari Rumusan masalah
BAB III Metode Penelitian
BAB IV Penutup
1.1          Kesimpulan
1.2          Saran
Daftar Pustaka






KATA PENGANTAR
            Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “UPAYA SISWA UNGGULAN AGAR MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR” makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi.
            Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis  penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
            Dalam penyusun makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, ERMA H.,Spd. selaku guru mata pelajaran sosiologi di SMAN 3 BOJONEGORO beserta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materil selama mengikuti pendidikan di SMAN 3 BOJONEGORO.
            Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal’ Alamiin.









BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
            Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi di kelas X-IPS 1. Dan kami meneliti dengan tema yang sesuai dengan SMAN3 BOJONEGORO, yaitu Upaya siswa unggulan agar mengikuti bimbingan belajar.Dengan adanya penelitian ini,Kenakalan remaja adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yang sederhana namun tidak bisa  untuk dispelekan ia membolos.banyak siswa unggulan di SMA NEGERI 3 Bojonegoro yang membolos dengan berbagai alasan. Banyak faktor yang menyebabkan siswa unggulan sering membolos. Misalnya, mereka tidak menyukai guru pengajar, membolos akan menimbulkan dampak buruk bagi siswanya. Dampak paling utamanya adalah menurunnya minat siswa terhadap belajar yang mempengaruhi prestasi siswa.  Dan juga apa saja yang dilakukan oleh siswa unggulan ketika tidak mengikuti bimbingan belajar.










Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang yang telah tertulis . maka penulis dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut;
           
1.    Mengapa siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
2.    Bagaimanakah pengaruh siswa yang sering bolos tidak mengikuti  bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar?
3.    Apa saja usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?

















 Tujuan penelitian

1.    Mengetahui latar belakang  penyebabnya siswa unggulan tidak mengikuti bimbingan belajar.
2.    Untuk menyadarkan bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
3.    Mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa saat membolos bimbingan belajar.
4.    Mengetahui dampak dari membolos terhadap prestasi siswa SMAN 3 Bojonegoro.

Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa menyimpang dari aturan sekolah. Kenakalan siswa banyak macamnya . salah satunya adalah membolos atau tidak teratur dalam bimbingan belajar.















Manfaat penelitian
Bagi siswa;
-      Supaya bisa membedakan antara siswa unggulan dan regular.
-      Mengetahui dampak negative dari membolos saat bimbingan belajar.
-      Dapat membuat siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos saat bimbingan belajar.
-      Penelitian sebagai bahan evaluasi diri untuk tidak membolos bimbingan belajar.
Bagi guru;
-           Dapat lebih mengawasi siswa yang membolos saat bimbingan belajar
-           Dapat memperbaiki cara pengajaran supaya siswa agar mengikuti bimbingan belajar.
-           Memberi arahan serta peringatan kepada siswa untuk tidak membolos waktu bimbingan belajar
-           Penelitian sebagai bahan pertimbangan terhadap sangsi yang akan diberikan  kepada siswa.
-           Mengetahui tempat membolos para siswa untuk mencegah serta menghentikan kegiatan negative yang dilakukan saat membolos.






BAB II
PEMBAHASAN
1)  Mengapa siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
Siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar dikarenakan banyak pemikiran siswa yang tidak  mengacu pada kedepannya. Siswa yang berfikir tidak akan ada akibat nantinya, jadi siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar seenaknnya saja demi kesenangannya. Hal ini biasa terjadi karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain. Sehingga ia sangat mudah untuh dipengaruhi dari teman yang suka bolos tadi. Atau bisa disebabkan oleh suasana belajar tidak menarik. Dan juga atau mungkin siswa tidak menyukai guru pengajar. Bisa juga disebabkan karena capeknya siswa karena sehabis sekolah mereka harus ditemui dengan pelajaran lagi. Tapi, hal itu tergantung siswanya, dan sebagai siswa kelas unggulan mereka harus bisa menjalankan perintah yang ada dengan baik.
 Dan ini pun demi kebaikan atau bisa membedakan antara siswa unggulan dan siswa leguler, juga bimbingan belajar ini dijadikan sebagai persiapan di jam pelajaran sekolah biasa. Jadi dengan adanya bimbingan belajar ini kelas unggulan sangatlah bermanfaat dan tentunya lebih mengerti dulu.
Faktor pendukung munculnya perilaku membolos dapat di kelompokkan menjadi 3 kelompok; yaitu factor sekolah, personal, dan keluarga. Factor sekolah yang beresiko meningkatkan munculnya perilaku membolos pada siswa unggulan antara lain kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak supportif, atau tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.


Factor personal misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa.
Sedangkan factor keluarga meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anak. Ketiga factor tersebut dapat muncul secara terpisah atau berkaitan satu sama lain.






















2)  Bagaimanakah pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar?
            Pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar sangatlah gampang untuk menular terhadap siswa lain, buktinya satu siswa itu mengatakan tidak mengikuti bimbingan belajar maka siswa yang lain akan mengikuti siswa yang satu tadi.
Jadi dianjurkan bagi siswa harus mengetahui bagaimana cara bertindak atau selektif dalam memilih teman. Bahwa teman yang tidak baik tingkah lakunya itu gampang sekali tertular. Menularkan kebaikan itu sangat susah tapi mengapa menularkan kejelekan justru lebih gampang.
           














3)  Apa saja usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?

Usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap megikuti bimbingan belajar adalah memberi sangsi bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar, seperti di eliminasi jika sudah tidak mengikuti beberapakali. Dan juga dapat pihak guru dengan melakukan cara pemanggilan orang tua, tapi jika siswa itu sudah benar-benar kelewatan. Dan memberi tahu siswa jika siswa sudah tidak sanggup di kelas unggulan maka, bisa lapor ke pihak guru. Agar tidak memberatkan siswa yang tidak setuju diadakan jam tambahan belajar atau bimbingan belajar setelah sekolah.
Peran dan fungsi bimbingan konseling (BK) dalam mengatasi siswa unggulan yang suka membolos. Bimbingan konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi sesuatu yang di benci oleh siswa, karena lebih berfungsi sebagai tempat pemecah masalah. Bahwa bimbingan konseling tidak hanya mengurusi anak yang bermasalah melanggar aturan sekolah namun, juga harus bisa berfungsi sebagai teman bagi siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat.
Dalam menghadapi anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk mencari solusi, fungsi BK sangat cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapan siswa lebih terbuka dengan permasalahannya.
Agar kegiatan bolos, seperti halnya membolos sekolah tidak menjadi tradisi bagi pelajar maka,pihak sekolah ditegaskan agar lebih meningkatkan kedisiplinan, dengan meningkatkan kedisiplinan maka dengan sendirinya akan membentuk kepribadian yang bauka bagi siswa tersebut.




Alasan-alasan siswa agar tidak mengikuti bimbingan belajar.
          Banyak sekali alasan-alasan siswa agar ia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti;
1.    Pura-pura sakit
Bolos bimbingan belajar dengan alasan sakit memang sebaiknya disertai surat keteranagan dokter. Sebab, jika tidak maka alas an sakitnya bisa macam-macam dan tidak semuanya masuk akal.
Contoh alasan yang tidak masuk akal adalah di saat jam pelajaran sekolah siswa itu tampak ceria dengan tingkah lakunya dan di saat bimbingan belajar ia merasa kelelahan atau sakit itu tidak masuk akal.

2.    Kegiatan ekstra sekolah
Kegiatan ekstra sekolah memang itu yang sering di jadikan alasan para siswa padahal pihak sekolah sudah memberi waktu saat ekstra dimulai setelah selesainya bimbingan belajar bagi kelas unggulan.  Dan karena dengan waktu yang merepet jadi siswa unggulan yang mempunyai kegiatan ekstra lebih memilih kegiatan ekstra dari pada bimbingan balajar.

3.    Kegiatan diluar sekolah.
Banyak siswa yang dengan alasan  Kegiatan diluar sekolah, seperti acara keluargadan lain sebagainya.








Bukan Cuma bimbingan belajar banyak siswa yang membolos, tetapi banyak siswa yang membolos sekolah.
          Kehadiran yang tidak teratur merupakan problem besar di sekolah-sekolah saat ini.ketidak hadiran yang di maksud disini adalah karena alasan yang tidak jelas, bukan karena alasan sakit atau lainnya. Jika ketidakhadiran siswa dikaranakan sakit atau ada kepentingan, dalam artian masih bisa memberikan alasan yang jelas, hal itu masih bisa diterima. Tapi jika alasan tidak jelas mengapa ia tidak hadir atau tidak masuk sekolah, hal ini perlu penanganan serius. Sebab, cepat atau lambat masalah ini akan berdampak buruk baik untuk siswa itu sendiri maupun terhadap lingkungan sekolahnya.
            Pergi kesekolah bagi siswa merupakan suatu hak sekaligus kewajiban berbagai sarana mengenyam pendidikan dalam rangka meningkatkan kehidupan yang lebih baik.sayang, kenyataanya banyak siswa yang enggan melakukannya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak yang akhirnya membolos. Salah satu penyebabnya terkait dengan masalah kenakalan siswa secara umum. Perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara serius. Penanganan dapat di lakukan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab munculnya perilaku membolos tersebut.
            Kewajiban sekolah, selain mengejar ( dalam arti hanya mengisi otak anak-anak dengan berbagai ilmu pengetahuan), juga berusaha membentuk pribadi anak menjadi manusia yang berwatak baik. Mengajar tidak sekedar hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada usaha untuk membentuk pribadi santun dan mampu berdiri sendiri. Sehingga jika terjadi permasalahan pada siswa, pendidik ataupun pihak sekolah juga turut memikirkannya serta senantiasa juga berusaha mencarikan jalan keluar.
            Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan siswa. Ada factor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut . oleh karena itu, tugas program bimbingan dan konseling (BK) selain member arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu, pembimbing juga selalu menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi masalah anak.
            Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang bermasalah, dengan menunjukan bebagai gejala penyimpangan perilaku. Yang merentang dari kategori ringan sampai dengan berat. Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah khususnya, yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu;
1)    Pendekatan disiplin. Dan
2)    Pendekatan bimbingan dan konseling . 





(Beberapa gambar siswa yang membolos sekolah)



BAB III
METODE PENELITIAN
1.    Tempat penelitian
            Penelitian dilakukan di SMAN 3 Bojonegoro
2.    Populasi
Populasi yang diambil yaitu siswa kelas X IPS 1
3.    Sample
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang dilakukan adalah teknik wawancara terhadap beberapa siswa yang mengikuti bimbingan belajar di X IPS 1.
            Metode penelitian yang di gunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif yaitu dengan riset yang bersifat dekskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dan juga wawancara terhadap orang disekitar yang mengetahui masalah-masalah yang ada. Dan kami juga menggunakan metode wawancara seperti di bawah ini;
 



(mewawancarai salah seorang dari beberapa siswa dari kelas unggulan di X IPS 1)



(ucapan terimakasih atas wawancara kepada salah satu siswa yang berada di X IPS 1)


Dan juga inilah contoh gambar proses pembelajaran dan adanya siswa unggulan yang sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar;



BAB IV
PENUTUP
1.1          Kesimpulan
Paling banyak siswa yang memilih penyebab siswa yang membolos untuk bimbingan belajar adalah pelajaran yang tidak ia sukai, guru yang kurang menyenangkan , keinginan secara sadar, munculnya tujuan bersama dan perkembangan teknologi.Jadi, kesimpulannya adalah kita harus mencari ilmu karena mencari ilmu itu wajib bagi kita. jika kita di beri ilmu haruslah bersyukur apalagi mendapat tambahan jam belajar disekolah.
ada pengaruh yang di timbulkan dari siswa yang membolos bimbingan belajar dengan siswa yang lainnya. Dan dampak yang di timbulkan dari siswa tersebut adalah tidak konsentrasi belajar, ikut kena marah guru, dan pelajaran yang tidak disukai ataupun pelajaran yang tidak dimengerti.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos bimbingan belajar yaitu guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa, yang membolos diberi sangsi yang tegas, kegiatan di luar kelas yang menarik oleh murid. Lalu, absesi saat bimbingan belajar.


1.2          Saran
Untuk memperbaiki dan lebih menyempurnakan penelitian ilmiah yang akan datang maka, kami mengucapkan terima kasih kepada yang sudah memberi kritik dan saran.










DAFTAR PUSTAKA









    
    



    



Oleh;
XIPS 1
-Neny ufroni mustafani     (23)
-Adi yudha Pratama           (01)













    


    





TUGAS SOSIOLOGI





ABSTRAK
            Makalah ini, kami buat berdasarkan tuntutan untuk tugas sosiologi di kelas  X-IPS1. Kami membuat makalah ini menggunakan metode-metode yang kami anggap mudah bagi kami. Ada kesimpulan dan saran yang kami berikan.Bagian awal makalah kami Beri judul penelitian, tema dan nama penyusunnya. dan juga kami beri daftar pustaka dan penutupnya.























DAFTAR ISI
Halaman sampul
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi

 BAB I Pendahuluan
1.1          Latar belakang masalah
1.2          Rumusan masalah
1.3          Tujuan penelitian
1.4          Manfaat penelitian
BAB II Pembahasan
1.1           isi dari Rumusan masalah
BAB III Metode Penelitian
BAB IV Penutup
1.1          Kesimpulan
1.2          Saran
Daftar Pustaka






KATA PENGANTAR
            Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “UPAYA SISWA UNGGULAN AGAR MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR” makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi.
            Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis  penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
            Dalam penyusun makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, ERMA H.,Spd. selaku guru mata pelajaran sosiologi di SMAN 3 BOJONEGORO beserta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materil selama mengikuti pendidikan di SMAN 3 BOJONEGORO.
            Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal’ Alamiin.









BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
            Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Sosiologi di kelas X-IPS 1. Dan kami meneliti dengan tema yang sesuai dengan SMAN3 BOJONEGORO, yaitu Upaya siswa unggulan agar mengikuti bimbingan belajar.Dengan adanya penelitian ini,Kenakalan remaja adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yang sederhana namun tidak bisa  untuk dispelekan ia membolos.banyak siswa unggulan di SMA NEGERI 3 Bojonegoro yang membolos dengan berbagai alasan. Banyak faktor yang menyebabkan siswa unggulan sering membolos. Misalnya, mereka tidak menyukai guru pengajar, membolos akan menimbulkan dampak buruk bagi siswanya. Dampak paling utamanya adalah menurunnya minat siswa terhadap belajar yang mempengaruhi prestasi siswa.  Dan juga apa saja yang dilakukan oleh siswa unggulan ketika tidak mengikuti bimbingan belajar.










Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang yang telah tertulis . maka penulis dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut;
           
1.    Mengapa siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
2.    Bagaimanakah pengaruh siswa yang sering bolos tidak mengikuti  bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar?
3.    Apa saja usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?

















 Tujuan penelitian

1.    Mengetahui latar belakang  penyebabnya siswa unggulan tidak mengikuti bimbingan belajar.
2.    Untuk menyadarkan bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
3.    Mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa saat membolos bimbingan belajar.
4.    Mengetahui dampak dari membolos terhadap prestasi siswa SMAN 3 Bojonegoro.

Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku siswa menyimpang dari aturan sekolah. Kenakalan siswa banyak macamnya . salah satunya adalah membolos atau tidak teratur dalam bimbingan belajar.















Manfaat penelitian
Bagi siswa;
-      Supaya bisa membedakan antara siswa unggulan dan regular.
-      Mengetahui dampak negative dari membolos saat bimbingan belajar.
-      Dapat membuat siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos saat bimbingan belajar.
-      Penelitian sebagai bahan evaluasi diri untuk tidak membolos bimbingan belajar.
Bagi guru;
-           Dapat lebih mengawasi siswa yang membolos saat bimbingan belajar
-           Dapat memperbaiki cara pengajaran supaya siswa agar mengikuti bimbingan belajar.
-           Memberi arahan serta peringatan kepada siswa untuk tidak membolos waktu bimbingan belajar
-           Penelitian sebagai bahan pertimbangan terhadap sangsi yang akan diberikan  kepada siswa.
-           Mengetahui tempat membolos para siswa untuk mencegah serta menghentikan kegiatan negative yang dilakukan saat membolos.






BAB II
PEMBAHASAN
1)  Mengapa siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar?
Siswa unggulan sering sekali tidak mengikuti bimbingan belajar dikarenakan banyak pemikiran siswa yang tidak  mengacu pada kedepannya. Siswa yang berfikir tidak akan ada akibat nantinya, jadi siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar seenaknnya saja demi kesenangannya. Hal ini biasa terjadi karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain. Sehingga ia sangat mudah untuh dipengaruhi dari teman yang suka bolos tadi. Atau bisa disebabkan oleh suasana belajar tidak menarik. Dan juga atau mungkin siswa tidak menyukai guru pengajar. Bisa juga disebabkan karena capeknya siswa karena sehabis sekolah mereka harus ditemui dengan pelajaran lagi. Tapi, hal itu tergantung siswanya, dan sebagai siswa kelas unggulan mereka harus bisa menjalankan perintah yang ada dengan baik.
 Dan ini pun demi kebaikan atau bisa membedakan antara siswa unggulan dan siswa leguler, juga bimbingan belajar ini dijadikan sebagai persiapan di jam pelajaran sekolah biasa. Jadi dengan adanya bimbingan belajar ini kelas unggulan sangatlah bermanfaat dan tentunya lebih mengerti dulu.
Faktor pendukung munculnya perilaku membolos dapat di kelompokkan menjadi 3 kelompok; yaitu factor sekolah, personal, dan keluarga. Factor sekolah yang beresiko meningkatkan munculnya perilaku membolos pada siswa unggulan antara lain kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak supportif, atau tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.


Factor personal misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa.
Sedangkan factor keluarga meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anak. Ketiga factor tersebut dapat muncul secara terpisah atau berkaitan satu sama lain.






















2)  Bagaimanakah pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar?
            Pengaruh siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar terhadap siswa yang mengikuti bimbingan belajar sangatlah gampang untuk menular terhadap siswa lain, buktinya satu siswa itu mengatakan tidak mengikuti bimbingan belajar maka siswa yang lain akan mengikuti siswa yang satu tadi.
Jadi dianjurkan bagi siswa harus mengetahui bagaimana cara bertindak atau selektif dalam memilih teman. Bahwa teman yang tidak baik tingkah lakunya itu gampang sekali tertular. Menularkan kebaikan itu sangat susah tapi mengapa menularkan kejelekan justru lebih gampang.
           














3)  Apa saja usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap mengikuti bimbingan belajar?

Usaha yang paling tepat agar siswa unggulan tetap megikuti bimbingan belajar adalah memberi sangsi bagi siswa unggulan yang tidak mengikuti bimbingan belajar, seperti di eliminasi jika sudah tidak mengikuti beberapakali. Dan juga dapat pihak guru dengan melakukan cara pemanggilan orang tua, tapi jika siswa itu sudah benar-benar kelewatan. Dan memberi tahu siswa jika siswa sudah tidak sanggup di kelas unggulan maka, bisa lapor ke pihak guru. Agar tidak memberatkan siswa yang tidak setuju diadakan jam tambahan belajar atau bimbingan belajar setelah sekolah.
Peran dan fungsi bimbingan konseling (BK) dalam mengatasi siswa unggulan yang suka membolos. Bimbingan konseling atau sering disebut sebagai BP dahulu sering kali menjadi sesuatu yang di benci oleh siswa, karena lebih berfungsi sebagai tempat pemecah masalah. Bahwa bimbingan konseling tidak hanya mengurusi anak yang bermasalah melanggar aturan sekolah namun, juga harus bisa berfungsi sebagai teman bagi siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat.
Dalam menghadapi anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk mencari solusi, fungsi BK sangat cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapan siswa lebih terbuka dengan permasalahannya.
Agar kegiatan bolos, seperti halnya membolos sekolah tidak menjadi tradisi bagi pelajar maka,pihak sekolah ditegaskan agar lebih meningkatkan kedisiplinan, dengan meningkatkan kedisiplinan maka dengan sendirinya akan membentuk kepribadian yang bauka bagi siswa tersebut.




Alasan-alasan siswa agar tidak mengikuti bimbingan belajar.
          Banyak sekali alasan-alasan siswa agar ia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti;
1.    Pura-pura sakit
Bolos bimbingan belajar dengan alasan sakit memang sebaiknya disertai surat keteranagan dokter. Sebab, jika tidak maka alas an sakitnya bisa macam-macam dan tidak semuanya masuk akal.
Contoh alasan yang tidak masuk akal adalah di saat jam pelajaran sekolah siswa itu tampak ceria dengan tingkah lakunya dan di saat bimbingan belajar ia merasa kelelahan atau sakit itu tidak masuk akal.

2.    Kegiatan ekstra sekolah
Kegiatan ekstra sekolah memang itu yang sering di jadikan alasan para siswa padahal pihak sekolah sudah memberi waktu saat ekstra dimulai setelah selesainya bimbingan belajar bagi kelas unggulan.  Dan karena dengan waktu yang merepet jadi siswa unggulan yang mempunyai kegiatan ekstra lebih memilih kegiatan ekstra dari pada bimbingan balajar.

3.    Kegiatan diluar sekolah.
Banyak siswa yang dengan alasan  Kegiatan diluar sekolah, seperti acara keluargadan lain sebagainya.








Bukan Cuma bimbingan belajar banyak siswa yang membolos, tetapi banyak siswa yang membolos sekolah.
          Kehadiran yang tidak teratur merupakan problem besar di sekolah-sekolah saat ini.ketidak hadiran yang di maksud disini adalah karena alasan yang tidak jelas, bukan karena alasan sakit atau lainnya. Jika ketidakhadiran siswa dikaranakan sakit atau ada kepentingan, dalam artian masih bisa memberikan alasan yang jelas, hal itu masih bisa diterima. Tapi jika alasan tidak jelas mengapa ia tidak hadir atau tidak masuk sekolah, hal ini perlu penanganan serius. Sebab, cepat atau lambat masalah ini akan berdampak buruk baik untuk siswa itu sendiri maupun terhadap lingkungan sekolahnya.
            Pergi kesekolah bagi siswa merupakan suatu hak sekaligus kewajiban berbagai sarana mengenyam pendidikan dalam rangka meningkatkan kehidupan yang lebih baik.sayang, kenyataanya banyak siswa yang enggan melakukannya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak yang akhirnya membolos. Salah satu penyebabnya terkait dengan masalah kenakalan siswa secara umum. Perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara serius. Penanganan dapat di lakukan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab munculnya perilaku membolos tersebut.
            Kewajiban sekolah, selain mengejar ( dalam arti hanya mengisi otak anak-anak dengan berbagai ilmu pengetahuan), juga berusaha membentuk pribadi anak menjadi manusia yang berwatak baik. Mengajar tidak sekedar hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada usaha untuk membentuk pribadi santun dan mampu berdiri sendiri. Sehingga jika terjadi permasalahan pada siswa, pendidik ataupun pihak sekolah juga turut memikirkannya serta senantiasa juga berusaha mencarikan jalan keluar.
            Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan siswa. Ada factor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut . oleh karena itu, tugas program bimbingan dan konseling (BK) selain member arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu, pembimbing juga selalu menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi masalah anak.
            Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang bermasalah, dengan menunjukan bebagai gejala penyimpangan perilaku. Yang merentang dari kategori ringan sampai dengan berat. Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah khususnya, yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu;
1)    Pendekatan disiplin. Dan
2)    Pendekatan bimbingan dan konseling . 





(Beberapa gambar siswa yang membolos sekolah)



BAB III
METODE PENELITIAN
1.    Tempat penelitian
            Penelitian dilakukan di SMAN 3 Bojonegoro
2.    Populasi
Populasi yang diambil yaitu siswa kelas X IPS 1
3.    Sample
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang dilakukan adalah teknik wawancara terhadap beberapa siswa yang mengikuti bimbingan belajar di X IPS 1.
            Metode penelitian yang di gunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif yaitu dengan riset yang bersifat dekskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dan juga wawancara terhadap orang disekitar yang mengetahui masalah-masalah yang ada. Dan kami juga menggunakan metode wawancara seperti di bawah ini;
 



(mewawancarai salah seorang dari beberapa siswa dari kelas unggulan di X IPS 1)



(ucapan terimakasih atas wawancara kepada salah satu siswa yang berada di X IPS 1)


Dan juga inilah contoh gambar proses pembelajaran dan adanya siswa unggulan yang sering bolos tidak mengikuti bimbingan belajar;



BAB IV
PENUTUP
1.1          Kesimpulan
Paling banyak siswa yang memilih penyebab siswa yang membolos untuk bimbingan belajar adalah pelajaran yang tidak ia sukai, guru yang kurang menyenangkan , keinginan secara sadar, munculnya tujuan bersama dan perkembangan teknologi.Jadi, kesimpulannya adalah kita harus mencari ilmu karena mencari ilmu itu wajib bagi kita. jika kita di beri ilmu haruslah bersyukur apalagi mendapat tambahan jam belajar disekolah.
ada pengaruh yang di timbulkan dari siswa yang membolos bimbingan belajar dengan siswa yang lainnya. Dan dampak yang di timbulkan dari siswa tersebut adalah tidak konsentrasi belajar, ikut kena marah guru, dan pelajaran yang tidak disukai ataupun pelajaran yang tidak dimengerti.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos bimbingan belajar yaitu guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa, yang membolos diberi sangsi yang tegas, kegiatan di luar kelas yang menarik oleh murid. Lalu, absesi saat bimbingan belajar.


1.2          Saran
Untuk memperbaiki dan lebih menyempurnakan penelitian ilmiah yang akan datang maka, kami mengucapkan terima kasih kepada yang sudah memberi kritik dan saran.










DAFTAR PUSTAKA